Paper Kewarganegaraan
"PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL"
Disusun oleh :
Ariya Dharma Dilaga
44113010093
Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Broadcasting
Universitas Mercu Buana
2013
A. Pengertian
Identitas Nasional
Bangsa-bangsa
lain mengenal Indonesia dengan berbagai cirri yang bersifat khas, selain
bendera dan lagu kebangsaan, cirri khas lain seperti letak geografis Indonesia
yang khas, pulau-pulaunya yang berjumlah ribuan, suku bangsanya yang beragam,
masyarakatnya religious atau beragama, dan kebudayaan baik yang terkait dengan
norma maupun teknonoli.
Peengertian identitas nasional pada
hakikatnya adalah “manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang
dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nation) dengan cirri-ciri khas dan dengan
cirri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam
kehidupannya” (WIbisono Koento: 2005).
Identitas
berasal dari kata ‘identity’ yang berate cirri-ciri, tanda-tanda, atau jati
diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang
lain. Dalam terminoloogi antropologi, identitas adalah sifat khas yang
menerangkan dan sesuai dengan kesadarandiri pribadi sendiri, golongan,
kelompok, komunitas, atau Negara sendiri.
Kata ‘Nasional’ dalam identitas nasional
merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang
diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti, budaya, agama, bahasa maupun
nonfiksi seperti, keinginan, cita-cita, dan tujuan. Istilah identitas nasional
atau identitas bangsamelahirkan tindakan kelompok (collective action) yang
diberi atribut nasional.
Nilai-nilai
budaya yang berada dalam sebagian besar masyarakat dalam suatu Negara dan
tercermin di dalam identitas nasional bukanlah barang jadi yang sudah selesai
dalam kebekuan normative dan dogmatis, melainkan sesuatu yang terbuka yang
cenderung terus-menerus berkembang karena hasrat menuju kemajuan yang dimiliki
oleh masyarakat pendukungnya.
B.
Parameter Identitas Nasional
Parameter
Identitas Nasional adalah suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan untuk
menyatakan sesuatu adalah menjadi cirri khas suatu bangsa. Sesuatu diukur adalah unsure suatu identitas
seperti kebudayaan yang menyangkut norma, bahasa, adat istiadat dan teknologi,
sesuatu yang alami atau cirri yang sudah terbentuk seperti geografis.
Ciri atau identitas nasional biasanya
mempunyai indicator sebagai berikut :
1. Identitas
nasional menggambarkan pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas masyarakat
sehari-harinya.
2. Lambang-lambang
yang merupakan ciri suatu bangsadan secara simbolis menggambarkan tujuan dan
fungsi bangsa.
3. Alat-alat
perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan seperti bangunan,
teknologi, dan peralatan manusia.
4. Tujuan
yang ingin dicapai suatu bangsa. Identitas yang bersumber dari tujuan ini
bersifat dinamis dan tidak tetap seperti budaya unggul, prestasi dalam bidang
tertentu, seprti Indonesia dikenal denga bulu tangkis.
Bagi bangsa Indonesia,
pengertian paremeter identitas nasional tidak merujuk hanya pada individu (adat
istiadat dan tata lau), tetapi berlaku pada
suatu kelompok Indonesia sebagai suatu bangsa yang majemuk, maka kemajemukan
itu merupakan unsur-unsur atau paremeter pembentukan identitas yang melekat dan
tidak diikat oleh kesamaan-kesamaan yang terdapat pada segenap warganya.
Unsur-unsur pembentuk identitas nasional Indonesia berdasarkan ukuran parameter
sosiologis adalah:
1. Suku
Bangsa
Suku
bangsa adalah golongan sosial yang khusus dan bersifat askriptif (ada sejak
lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Setiap suku
mempunyai adat istiadat, tata kelakuan, dan norma yang berbeda, namun demikian
beragam suku ini mampu mengintegrasikan dalam suatu Negara Indonesia untuk
mencapai tujuan yaitu masyarakat yang adil dan makmur.
2. Kebudayaan
Kebudayaan
menurut ilmu sosiologis termasuk kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, dan
adat istiadat. Kebudayaan sebagai parameter identitas nasional bukanlah sesuatu
yang bersifat individual. Apa yang dilakukan sebagai kebiasaan pribadi bukanlah
suatu kebudayaan. Kebudayaan harus merupakan milik bersama dalam suatu
kelompok, artinya para warganya memiliki bersama sejumlah pola-pola berpikir
dan berkelakuan yang didapat dan dikembangkan melalui proses belajar.
3. Bahasa
Bahasa
adalah identitas nasional yang bersumber dari salah satu lambang suatu Negara.
Bahasa adalah merupakan satu keistimewaan manusia, khususnya dalam kaitan
dengan hidup bersama dalam masyarakat adalah adanya bahasa. Di Indonesia
terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili banyaknya suku-suku bangsa atau
etnis namun bahasa melayu dahulu dikenal sebagai bahasa penghubung berbagai
etnis yang mendiami kepulauan nusantara.
4. Kondidi
Geografis
Kondisi
geografis merupakan identitas yang bersifat alamiah. Letak geografis tersebut
menentukan corak dan tata susunan ke dalam dan akan dapat diketahui pula
situasi dan kondisi lingkungannya. Bangsa akan mendapat pengaruh dari kedudukan
geografis wilayah negaranya. Letak geografis ini menjadi khas dimiliki oleh
sebuah Negara yang dapat membedakannya dengan Negara lain.
C.
Unsur-unsur pembentuk identitas
Nasional
Identitas
nasional Indonesia pada saat ini terbentuk dari enam unsur yaitu sejarah
perkembangan bangsa Indonesia, kebudayaan bangsa Indonesia, suku bangsa, agama,
dan budaya unggul. Namun demikian, unsur-unsur ini tidak statis dan akan
berkembang sesuai dengan tujuan bangsa Indonesia.
Ø Unsur
Sejarah
Bangsa
Indonesia mengalami kehidupan dalam beberapa situasi dan kondisi sosial yang
berbeda sesuai perubahan jaman. Bangsa Indonesia secara ekonomis dan politik
pernah mencapai era kejayaan di wilayah Asia Tenggara. Kejayaan dalam bidang
ekonomi bangsa Indonesia pada era pemerintahan kerajaan Majapahit dan
Sriwijaya, rakyat mengalami kekuasaan Negara hingga seluruh wilayah nusantara
yang meliputi wilayah jajahan Belanda (sekarangvwilayah NKRI) hingga wilayah
Negara Filipina, Singapura, Malaysia, bahkan sebagian wilayah Thailand. Namun,
kejayaan ini mengalami keruntuhan akibat menghilangnya jiwa kebersamaan
(persatuan dan kesatuan) di antara bangsa dalam pemerintahan Majapahit dan
Sriwijaya tersebut. Keruntuhan pemerintahan Majapahit dan Sriwijaya ini
berimplikasi pada terciptanya pemerintahan kerajaan di masing-masing daerah di
seluruh wilayah Indonesia. Sistem pemerintahan kerajaan ini menyebabkan bangsa
Indonesia menjadi makin lemah untuk menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan dari Negara lain yang ingin mencari sumber energi baru bagi Negaranya.
Ø Kebudyaan
Aspek
kebudayaan yang mejadi unsure pembentuk identitas nasional adalah meliputi tiga
unsure yaitu:
1. Akal
Budi : Akal budi adalah sikap dan perilaku yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
dalam interaksinya antara sesama (horizontal) maupun antara pimpinan dengan
staf, anak dengan orang tua (vertical), atau sebaliknya.
2. Peradaban
(civility) : Peradaban yang menjadi
identitas nasional bangsa Indonesia adalah dapat dilihat dari beberapa aspek
yang meliputi aspek ideology, politik, ekonomi, sosial, dan hankam.
1. Ideologi
adalah sila-sila dalam Pancasila
2. Politik
adalah demokrasi langsung dalam pemilu langsung presiden dan wakil presiden
serta kepala daerah tingkat I dan
tingkat II kabupaten/kota
3. Ekonomi
adalah usaha kecil dan koperasi
4. Sosial
adalah semangat gotong royong, sikap ramah-tamah, murah senyum, dan setia kawan
5. Hankam
adalah sistem keamanan lingkungan (siskamling), sistem perang gerilya, dan
teknologi kentongan dalam memberikan informasi bahaya, dan sebagainya.
3. Pengetahuan
(knowledge) :
Pengetahuan
yang menjadi unsure pembentuk identitas nasional meliputi
1. Prestasi
anak bangsa dalam bidang olahraga bulutangkis dunia
2. Karya
anak bangsa dalam bidang teknologi pesawat terbang, yaitu pembuatan pesawat
terbang CN 235, di IPTN Bandung, Jawa Barat
3. Karya
anak bangsa dalam bidang teknologi kapal laut, yaitu pembuatan kapal laut
phinisi
4. Prestasi
anak bangsa dalam menjuarai lomba olimpiade fisika dan kimia, dan sebagainya
Ø Budaya
Unggul
Budaya unggul adalah
semangat dan kultur kita untuk mencapai kemajuan dengan cara “kita harus bisa,
kita harus berbuat terbaik, kalau orang lain bisa, mengapa kita tidak bisa.”
Dalam UUD 1945, menyatakan bahwa bangsa indonesiaberjuang dan mengembangkan
dirinya sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat, bersatu, maju, makmur serta
adil atau berkesejahteraan.
Ø Suku Bangsa
Identitas
nasional dalam aspek suku bangsa adalah adanya suku bangsa yang majemuk (aneka
ragam). Majemuk atau aneka ragamnya suku bangsa dimaksud adalah terlihat dari
sejumlah suku bangsa lebih kurang 300 suku bangsa dengan bahasa dialek yang
berbeda. 50% suku bangsa etnis Jawa, sisanya suku Makasar-Bugis (3,68%), Batak
(2,04%), Bali (1,88%), Aceh (1,4%), dan suku-suku lainnya. Sedangkan suku
bangsa atau etnis Tionghoa hanya berjumlah 2,8% tetapi menyebar ke seluruh
wilayah Indonesia dan mayoritas mereka bermukim di perkotaan.
Ø Agama
Identitas
nasional dalam aspek agama adalah masyarakat agamis dan memiliki hubungan antarumat
seagama dan antarumat beragama yang rukun. Di samping itu, menurut UU no.
16/1969, Negara Indonesia mengakui multiagama yang dianut oleh bangsanya yaitu
islam, katholik, Kristen, hindu, budha, dan Kong Hu Cu. Pada Era Orde Baru,
agama Kong Hu Cu tidak diakui sebagai agama resmi Negara Indonesia, tetapi
sejak pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi Negara
dihapuskan. Indonesia merupakan Negara multiagama, karena itu Indonesia
dikatakan Negara yang rawan disintegrasi bangsa. Untuk itu menurut Magnis
Suseno, salah satu jalan untuk mengurangi risiko konflik antaragama perlu
diciptakan tradisi saling menghormati antara umat agama yang ada. Menghormati
berarti mengakui secara positif dalam agama dan kepercayaan orang lain juga
mampu belajar satu sama lain.
Ø Bahasa
Bahasa
adalah salah satu atribut bangsa di samping sebagai identitas nasional. Bahasa
Indoneia dikenal sebagai bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung (lingua franca) berbagai etnis yang
mendiami kepulauan nusantara. Bahasa melayu
ini pada tahun 1928 ditetapkan oleh pemuda dari berbagai suku bangsa
Indonesia dalam peristiwa Sumpah Pemuda sebagai bahasa persatuan bangsa
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar